Manajemen Sanitasi Sistem Resirkulasi Akuakultur

Budidaya perikanan yang sukses memerlukan metode produksi yang praktis dan berkelanjutan. Tantangannya adalah mengembangkan fasilitas budidaya yang menguntungkan dan berkelanjutan yang menerapkan teknologi maju dan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan. Kekhawatiran yang semakin besar terhadap dampak lingkungan merupakan salah satu dari banyak motivasi yang mendorong minat industri akuakultur untuk mengkaji alternatif metode akuakultur intensif tradisional.

Sistem akuakultur resirkulasi dapat didefinisikan sebagai sistem akuakultur yang menggabungkan pengolahan dan penggunaan kembali air dengan jumlah total volume air yang diganti per hari kurang dari 10%. Sistem akuakultur resirkulasi menawarkan produsen ikan berbagai keuntungan penting dibandingkan budidaya kolam terbuka. Hal ini termasuk memaksimalkan produksi dengan persediaan air dan lahan yang terbatas, pengendalian lingkungan yang hampir menyeluruh untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan sepanjang tahun, fleksibilitas untuk menempatkan fasilitas produksi di dekat pasar besar, pemanenan yang lengkap dan nyaman, serta pengendalian penyakit yang cepat dan efektif.

Sistem akuakultur resirkulasi dalam ruangan memiliki dampak lingkungan yang minimal karena aliran air (dan limbah) yang minimal ke lingkungan sekitar. Karena sifat dan desain sistem akuakultur resirkulasi dalam ruangan, sistem ini memungkinkan masuknya spesies eksotik dengan aman dan dapat dibudidayakan di dekat pasar, tanpa biaya dan pencemaran lingkungan yang terkait dengan impor dan transportasi udara dari produk tersebut. Memproduksi spesies akuatik yang dekat dengan pasar memungkinkan umur simpan lebih lama dan kualitas produk lebih baik. Langkah-langkah biosekuriti dalam sistem akuakultur resirkulasi dalam ruangan dan pemisahan sistem ini dari lingkungan terbuka merupakan hambatan besar terhadap masuknya penyakit ke dalam sistem budidaya.

Namun, setelah diperkenalkan, sistem resirkulasi menyediakan lingkungan yang optimal untuk penyebaran dan ekspresi klinis organisme penyebab penyakit. Ada sejumlah alasan untuk hal ini, termasuk parameter lingkungan yang kurang optimal (amonia, nitrit, pH, oksigen, padatan tersuspensi, dll. ), respons terhadap stres yang berkelanjutan, dan berbagai tingkat imunosupresi populasi ikan seperti kepadatan yang sangat tinggi, beban yang sangat tinggi, akumulasi bahan organik dan patogen yang tinggi di berbagai komponen sistem produksi, tangki, pipa, sistem filtrasi mekanis dan biologis.

Kami akan menjelaskan secara rinci alat manajemen veteriner spesifik dan langkah-langkah untuk keberhasilan pencegahan penyakit dan optimalisasi kinerja pertumbuhan dalam sistem akuakultur resirkulasi dalam ruangan.

Kursus Termasuk

  • 1 Pelajaran
  • Kursus Sertifikat

Kursus Instruktur

id_IDIndonesian